Senin, 26 Maret 2018


EKONOMI TEKHNIK

Ekonomi ialah salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Sedangkan Teknik adalah ilmu yang pasti yang dapat memecahkan permasalahan yang dimiliki oleh manusia. Jadi ekonomi teknik  ilmu pengetahuan yang berorientasi pada pengungkapan dan perhitungan nilai-nilai ekonomis  yang digunakan ketika satu atau lebih alternatif dipertimbangkan untuk  dipilih dalam menyelesaikan suatu masalah dalam bidang teknik.
Ekonomi teknik memuat tentang bagaimana seorang engineering membuat keputusan yang oleh beragam permasalahan berdasarkan proses analisa teknik dan perhitungan ekonomi, sehingga menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik dari berbagai pilihan alternatif.
A.      Prinsip – Prinsip Ekonomi Tekhnik
1.      Pengambilan Keputusan
Setiap orang pasti mempunyai masalah baik itu orang biasa maupun seorang engineer sekalipun, tapi didalam setiap masalah kadang kita menemukan sebuah pilihan untuk kita pilih, oleh karena itu kita harus bisa mengambil keputusan untuk memilih pilihan yang terbaik. adapun  tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakanmenjadi 2:
1)   Tujuan yang bersifat tunggal. Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah lain
2)   Tujuan yang bersifat ganda. Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan menyangkut lebih dari satu masalah, artinya keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua (atau lebih) masalah yang bersifat kontradiktif atau yang bersifat tidak kontradiktif.
1.1         Proses Pengambilan Keputusan
Terdapat 5 langkah dalam proses pengambilan keputusan :
1)   Mengenali masalah
Sebelum kita menyelesaiakan sebuah masalah, kita harus mengetahui terlebih dahulu masalah apa yang sedang kita hadapi agar lebih memahami
2)   Mencari alternatif bagi masalah yang dihadapi
setelah masalah dikenali maka dapat dilakukan pencarian terhadap alternatif-alrternatif yang mungkin dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam mencari alternatif hendaknya tidak mamikirkan masalah efisiensi dan efektifitas. Yang terpenting adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya alternatif.
3)   Memilih alternatif
Setelah alternatif tersusun, barulah dapat dilakukan pilihan alternatif yang dapat memberikan manfaat, dalam arti dapat memecahkan masalah dengan cara yang paling efektif dan efisien
4)   Menjalankan alternatif tersebut
Setalah memilih alternatif yang telah dipilih, jalankan alternatif tersebut agar sesuai denga rencana, agar tujuan memecahkan masalh   dapat tercapai
5)   Melakukan evaluasi
Setelah menjalankan step-step yang telah dijalankan, selanjutnya adalah mengevaluasi apakah keputusannya sudah terbaik atau belum.

1.2         Tahapan Tahapan Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan yang rasional merupakan keputusan yang komplek dan beragam. Ada 8 tahapan yang harus dilakukan dalam pengambilan sebuah keputusan:
1)   Mengenali Masalah
Sebelum kita menyelesaikan masalah hala pertama yang harus dilakukan adalah mengenali masalah yang terjadi, tanpa mengenali masalah dengan benar kita akan tersesar sehingga solusi yang tepat tidak akan pernah tercapai.
2)   Menetapkan Tujuan
Sebuah tujuan kadang terhambat oleh sebuah masalah, seperti tujuan mendapatkan profit yang telah ditargetkan namun karena ada kendala tujuan tersebut terhambat. Tujuan yang umum biasanya lebih di spesifikasikan menjadi lebih sempit lagi agar tujuan tersebut terfokus
3)   Pengumpulan Data yang relevan
Sebuah keputusan terbaik biasanya harus didasarkan dengan data data yang valid untuk membuat keputusan menjadi lebih meyakinkan
4)   Mengidentifikasi Alternative yang memungkinkan
Untuk memilih alternatif yang layak dapat dilakukan melalui proses urun rembuk (brainstorming), kemudian dibuat daftar alternatif yang layak dan yang tidak layak beserta dengan alasan-alasannya. Ada beberapa alternatif yang dengan mudah dieliminasi dengan alasan yang jelas seperti ketiadaan material, keterbatasan teknologi, dan keterbatasan waktu. 
5)   Seleksi kriteria untuk pertimbangan alternatif terbaik
Dengan menggunakan alternatif terbaik dipilih dengan menilai berdasarkan berbagai kriteria tertentu, kata terbaik menunjukan bahwa penilaian pada dasarnya bisa bersifat kualitatif meliputi spektrum paling buruk, buruk – cukup – baik – lebih baik – paling baik, dengan demikian baik buruknya suatu alternatif akan bersifat relatif.
6)   Modelkan hubungan antara kriteria, data dan alternatif
Sebuah model gabungan diantara hubngan kriteria, data dan alternatif.
7)   Prediksi hasil dari semua alternatif
Model ini memprediksi alternatif yang akan terjadi,  perlu kita ingat bahwa sebuah prediksi bisa menghasilkan hasil yang yang beragam, bisa itu hasil yang baik atau sebaliknya
8)   Pilih alternatif terbaik
Untuk memilih pilihan alternatif terbaik harus dilakukan secara hati hati dan cermat sebelum kita memilih yang mana menurut kita paling bener dan efektif

1.3         Prinsip-Prinsip Dalam Pengambilan Keputusan
·      Gunakan suatu ukuran yang umum (misal, nilai waktu uang, nyatakan segala sesuatu dalam bentuk moneter ($ atau Rp)
·      Perhitungkan hanya perbedaannya
·      Sederhanakan alternatif yang dievaluasi dengan mengesampingkan biaya-biaya umum
·      Sunk cost (biaya yang telah lewat) dapat diabaikan
·      Evaluasi keputusan yang dapat dipisah secara terpisah (misal keputusan finansial dan investasi)
·      Ambil sudut pandang sistem (sektor swasta atau sektor publik)
·      Gunakan perencanaan ke depan yang umum (bandingkan alternatif dengan bingkai waktu yang sama

1.4         Analisis Pengambilan Keputusan
     Analisis pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan pertimbangan dan pengalaman manajemen. Analisis tersebut dilakukan jika masalah tidak terlalu rumit dan pengambil keputusan memiliki pengalaman akan masalah sejenis. Analisis kuantitatif lebih bersifat seni dibanding ilmu. Kemampuan melakukan analisis kualitatif melekat pada diri pengambil keputusan dan biasanya meningkat seiring bertambahnya pengalaman. Ketajaman dalam analisis pengambilan keputusan dapat ditingkatkan dengan mempelajari dan memahami berbagai metode analisis kuantitatif lebih dalam.
Pengambilan keputusan dikarenakan adanya masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Masalah-masalah itu dapat dibagi atas:
1.        Simple Problems, merupakan masalah yang solusinya tidak memerlukan terlalu banyak pertimbangan dan analisis karena masalah itu bukanlah sesuatu yang penting.
2.         Intermediate Problems, merupakan masalah yang solusinya memerlukan pertimbangan dan analisis pada suatu bidang tertentu.
3.        Complex Problems, merupakan masalah yang rumit yang solusinya memerlukan pertimbangan dan analisis pada berbagai bidang ilmu.

2.         Memfokuskan Pada Perbedaan-Perbedaan
Jika semua alternatif yang layak tepat sama, maka tidak ada dasar atau perlunya perbandingan.
3.         Menggunakan Sudut Pandang yang konsisten
 Hasil-hasil yang prospektif dari alternatif-alternatif harus dikembangkan secara konsisten dari sudut pandang yang telah didefinisikan.
4.         Menggunakan Suatu Pengukuran ukuran umum
 Dengan menggunakan satu pengukuran yang umum untuk menghitung sebanyak mungkin hasil-hasil prospektif akan mempermudah analisis dan perbandingan alternatif yang di dapat.
5.         Mempertimbangkan Kriteria yang relevan
Pemilihan alternatif yang disukai memerlukan penggunaan satu atau beberapa kriteria. Proses keputusan ini harus mempertimbangkan baik hasil yang dinyatakan dalam satuan monetr yang dinyatakan dalam satuan pengukuran lain
6.         Memnuat Tugas dari suatu ketidakpastian
Ketidakpastian terkadang langsung memproyeksikan atau memperkirakan hasil-hasil alternatif di masa datang dan harus dikenali dalam analisis dan perbandingannya.
7.         Meninjau Kembali Keputusan
 Perbaiki hasil keputusan terhadap hasil dari suatu proses penyesuaian diri terhadap yang dapat dipraktekkan secara luas, hasil yang diperkirakan semula dari alternatif terpilih secara berturut-turut harus dibandingkan dengan hasil sebenarnya.
Faktor-faktor Ekonomi Teknik
1.      Faktor pembayaran tunggal (Single Payment, F/P atau P/F)
Formula ini dibuat untuk dapat menentukan jumlah uang yang aklan datang F setelah n tahun (periode) dari investasi tunggal (P).
2.      Faktor Uniform-Series Present Worh Factor dan Capital Recovery Factor (P/A dan A/P)
Faktor ini bertujuan untuk pembayaran tunggal dari investasi seragam yang dlakukan atau pembayaran seragam dari investasi tunggal yang dilakukan.
3.      Sinking Fund Factor dan Uniform-Series Compound-Amount Factor (A/F dan F/AFaktor ini bertujuan untuk mencari pembayaran tunggal dimasa yang akan datang dari investasi seragam yang dilakukan atau pembayaran seragam dari investasi tunggal yang akan datang dilakukan.

PROSES PEMECAHAN MASALAH
Masalah ekonomi teknik memang bertujuan untuk membahas tentang jalan keluar atau solusi bagi ilmu ekonomi ketika akan menghadapi berbagai masalah yang berhubungan dengan ekonomi teknik. Masalah ekonomi yang terjadi di masyarakat sangat banyak, dari mikro sampai yang makro.Secara singkat masalah ekonomi dapat dirumuskan dalam tiga pertanyaan penting yaitu:
1.    Barang apa yang akan diproduksi (What)
Dalam pertanyaan ini mengandung arti bahwa ilmu ekonomi harus bisa menjawab barang apa saja yang perlu diproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Biasanya prioritas pada barang kebutuhan pokok masyarakat kemudian ke tingkat kebuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan sekunder dan tersier. Jangan sampai barang yang dibuat tidak dapat memenuhi kebutuhan, kalau ini bisa terjadi bisa menimbulkan hal-hal negatif, yaitu: inflasi dan kalau dalam bidang pangan bisa menyebabkan kelaparan atau kurang gizi.
  1. Bagaimana barang diproduksi (Who)
Pertanyaan ini berkaitan dengan strategi-strategi yang harus dibuat oleh produsen dalam membuat barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Strategi ini dibuat untuk bisa produksi yang dihasilkan dengan efisien serta memanfaatkan sumber daya yang ada. Sumber daya itu terdiri dari 4 faktor produksi yang terdiri atas sumber daya alam, tenaga kerja, modal dan wirausaha. Efisiensi produksi dapat menciptakan hasil produksi yang lebih bagus dan lebih murah.
  1. Untuk siapa barang dibuat (For Whom)
Barang dan jasa yang diproduksi juga harus memperhatikan komposisi konsumen yang akan dituju, misalnya produksi pakaian bayi, maka produksinya harus memperhitungkan bayi ada didaerah sekitar. Hal ini penting karena supaya produksi dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat tanpa harus terjadi kekurangan atau kelabihan produksi.