Kamis, 05 Januari 2017

Hidup di Bawah Permukaan Laut
Sekilas mungkin ketika membaca judul tulisan saya muncul pertanyaan “Bagaimana bisa hidup di bawah permukaan laut? Kecuali kalau memang makhluk hidup itu bukan manusia atau karena memiliki teknologi canggih yang digunakan untuk bisa bertahan hidup di bawah air”.
Adalah Belanda merupakan negeri yang sebagian besar wilayahnya berada di bawah permukaan laut. Dikutip dari weekendnotes.com sekitar 2/3 dari wilayah Belanda rentan terhadap banjir dengan 25% di bawah permukaan laut dan 50% kurang dari 1m di atas permukaan laut. Ya, tulisan saya akan mengajak pembaca sekalian untuk mengenal Belanda lebih dekat, membongkar rahasia Belanda dan apa yang bisa kita pelajari dari negeri yang terkenal dengan 1000 kanal.
Description: 1
Kata lain dari Belanda adalah Netherland yang memiliki arti tanah rendah. Terletak di Eropa bagian barat yang berbatasan langsung dengan Jerman, Belgia, dan Laut Utara serta menjadi aliran muara-muara sungai yang ada di Eropa. Letak yang sangat strategis ini membawa keuntungan tersendiri bagi Belanda salah satu di antaranya yaitu sangat mudah untuk berkunjung ke negeri kincir angin, namun di sisi lain hal ini membawa kerugian yang besar pula untuk Belanda. Pengalaman teman saya yang telah lulus dari kuliah di Perancis menceritakan bahwa:
“Cuaca di Belanda cenderung lebih ekstrim kalau dibandingkan dengan Perancis, karena memang letaknya lebih utara daripada negara Eropa lain (kecuali Finlandia, Denmark, dan Eropa utara lainnya)”.
Ya tentunya hal ini membawa dampak buruk bagi kelangsungan hidup warga negara Belanda. Berbatasan dengan Laut Utara tidak menutup kemungkinan Belanda akan diserang ganasnya deburan ombak lautan yang setiap saat bisa menenggelamkan Belanda. Seperti yang pernah dialami oleh Belanda,
banjir pada tahun 1953 telah menyebabkan ratusan warga Belanda meninggal dan kerugian yang cukup besar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar